Kalau pernah ikut kegiatan pelatihan motivasi pasti sudah pernah diajari caranya tersenyum yang baik dan bermanfaat bagi kesehatan. Kadang senyum sudah dilontarkan tetapi hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Beberapa senyum memang tidak bermanfaat sama sekali, bahkan ada yang justru berbahaya, misalnya :
- Nyengir
- Senyum terpaksa
- Senyum kering
- Senyum mengejek
Nyengir bisa diibaratkan senyum yang tidak keluar dari hati, tetapi karena kondisi yang membuat seseorang merasa harus tersenyum tetapi hatinya bilang tidak.
Senyum terpaksa, mirip dengan nyengir, hanya bentuknya berbeda, tetapi intinya antara wajah dan hati tidak sejalan.
Senyum kering adalah senyum yang harus ditempelkan di wajah tetapi tanpa emosi. Hatinya ingin tersenyum tetapi tidak punya cukup dorongan untuk tersenyum secara ikhlas.
Senyum mengejek jelas-jelas beraura negatip, sehingga pasti tidak mendatangkan manfaat.
Jadi bagaimana rumus tersenyum itu?
Inilah rumusnya.
- Tarik bibir kanan ke kanan sekitar 2 cm.
- Tarik bibir kiri ke kiri sekitar 2 cm.
- Pertahankan posisi seimbang ini selama tujuh detik.
Tarikan bibir ke kanan dan ke kiri dengan ukuran yang sama akan menciptakan keseimbangan wajah. Dengan demikian orang yang menerima senyum kita akan merasa nyaman, karena bukan senyuman mengejek (mencibir) dan bukan nyengir yang nampak di wajah kita.
Pertahankan tujuh menit agar keikhlasan muncul di wajah kita. Senyum seimbang yang sangat cepat menandakan adanya ketidak ikhlasan dalam tersenyum dan itu akan dirasakan oleh penerima senyum kita.
Jadi mulailah senyum dari hati dan rasakan keikhlasan yang muncul dengan mempertahankannya lebih dari 7 (tujuh) detik.
Cara mengetahui keikhlasan senyum kita adalah dengan bertanya pada hati kita sendiri. Bisa dimulai dengan berbaik sangka, bahwa senyuman kita sudah ikhlas dan semoga memang senyuman kita menjadi ikhlas beneran.
Semoga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar