Sabtu, 28 Juli 2012

Sedikit Yang Harus Didengar


Aku berlindung kepada Allah dari ketidakpastian masa depan, dari keputusan yang salah, dari pahitnya kenyataan, dan dari hati yang terbolak-balik.
  • Kuntawiaji
Apapun yang akan terjadi, ingatlah, bahwa ketika kau tak punya siapa-siapa selain Allah, Allah itu lebih dari cukup."
  • Buya Hamka, Di bawah Lindungan Ka’bah
Menyayangi itu tak berarti selalu berdekat-dekat. Seperti mentari, seperti rembulan, menyayangi bumi dengan jaraknya.”
  • Achmad Lutfi
Special thanks for Khoiriya Latifa :D

Sabtu, 14 Juli 2012

Satellite Landsat


Satelit Landsat (Land Satellite), milik Amerika Serikat diluncurkan pertama kali pada tahun 1972, dengan nama ERTS-1 (Earth Resources Technology Satellite-1). Proyek eksperimental ini sukses, dan dilanjutkan dengan peluncuran selanjutnya, seri kedua, tetapi dengan berganti nama menjadi Landsat, sehingga ERTS-1 pun berganti nama menjadi Landsat-1.

Sampai pada tahun 1991, peluncuran sampai pada sateli landsat-5. Selama kurun waktu tersebut dengan kecanggihan tegnologi terjadi perubahan desain sensornya, sehingga kelima satelit itu dapat dikelompokkan menjadi dua generasi : generasi pertama (Landsat 1-3) dan generasi kedua (Landsat 4-5). Satelit Landsat 1-2 memuat dua macam sensor : RBV (Retrun Beam Vidicon, dan terdiri atas tiga saluran RBV1, RBV2, dan RBV3 dengan resolusi spasial 79 meter) dan MSS (Multispectral scanner, resolusi spasial 79 meter terdiri atas 4 saluran MSS4, MSS5, MSS6, dan MSS7). Satelit Landsat-3 masih memuat dua macam sensor tersebut yaitu RBV dan MSS, tetapi sistem sensor RBV diganti menjadi TM (Thematic Mapper) dan penyusutan jumlah saluran pada RBV menjadi 1 saluran tunggal beresolusi spasial 40 meter.

Satelit Landsat 4-5 juga memuat 2 macam sensor pula, dengan mempertahankan MSSnya dan RBV diganti dengan TM, karena alasan kapabilitas. Dengan demikian penomoran MSS menjadi MSS1, MSS2, MSS3, dan MSS4. Sensor TM mempunyai 7 saluran yang mempunyai nomor urut dari 1 sampai 7. Keganjalan dalam sensor TM terdapat pada TM6 yang menggunakan spektrum inframerah thermal, beresolusi 120 meter, terdapat pada antara saluran inframerah TM5 dan TM7 yang beresolusi 30 meter. Hal ini dikarenakan oleh penambahan atau pembuatan sensor TM7 sebelum seluruh TM1 sampai TM6 disahkan oleh pemerintahan Amerika Serikat.

Satelit Landsat dengan dua sensornya, MSS dan TM, merupakan satelit yang banyak dimanfaatkan datanya. Berbagai penetelian telah dilakukan berdasarkan data MSS maupun TM. Dengan luas liputan 185 x185 km2, data Landsat paling lengkap atau tepat untuk studi fenomenal regional. Khusus untuk Indonesia, resolusi 79 m MSS satelit Landsat hanya sesuai daerah diluar jawa. Resolusi ini cukup rendah untuk studi penggunaan lahan di jawa, yang ukuran petak lahan pertanianya seringkali kurang dari 0,25 hektar. Namun lepas dari itu, keunggulan jumlah saluran (4 untuk MSS,dan bahkan 7 untuk TM) tetap menawarkan daya tarik tersendiri dalam pemanfaatanya. Resolusi spasial 30 m untuk TM, dengan 7 saluran (dari biru sampai dengan inframerah thermal) merupakan paduan informasi yang sangat berharga. Parameter orbital dari sensor satelit landsat dibagi menjadi dua; a) untuk landsat 1-3 : sinkron terhadap matahari (hampir polar), tinggi 919 Km, delinasi 99,090, rentang antara 820 N ke 820 S, waktu 103 menit melintasi ekuator pada pukul 09.30 waktu local. b) untuk landsat 4-5 : sinkron matahari (hampir polar), tinggi 705 Km, delinasi 98,20, rentang 810N ke 810S, waktu 109 menit melintasi ekuator pada pukul 09.25 waktu local, temporal 16 hari.




Pendekatan Geografi

  • Pendekatan Spasial (Keruangan)

Analisis keruangan merupakan pendekatan yang khas dalam geografi karena merupakan studi tentang keragaman ruang muka bumi dengan menelaah masing-masing aspek-aspek keruangannya. Aspek-aspek ruang muka bumi meliputi faktor lokasi, kondisi alam, dan kondisi sosial budaya masyarakatnya. Dalam mengkaji aspek-aspek tersebut, seorang ahli geografi sangat memperhatikan faktor letak, distribusi (persebaran), interelasi serta interaksinya. Salah satu contoh pendekatan keruangan tersebut adalah sebidang tanah yang harganya mahal karena tanahnya subur dan terletak di pinggir jalan. Pada contoh tersebut, yang pertama adalah menilai tanah berdasarkan produktivitas pertanian, sedangkan yang kedua menilai tanah berdasarkan nilai ruangnya yaitu letak yang strategis.

  • Pendekatan Ekologi (Lingkungan)

Pendekatan lingkungan didasarkan pada salah satu prinsip dalam disiplin ilmu biologi, yaitu interelasi yang menonjol antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Di dalam analisis lingkungan geografi menelaah gejala interaksi dan interelasi antara komponen fisikal (alamiah) dengan nonfisik (sosial). Pendekatan ekologi melakukan analisis dengan melihat perubahan komponen biotik dan abiotik dalam keseimbangan ekosistem suatu wilayah. Misalnya, suatu padang rumput yang ditinggalkan oleh kawanan hewan pemakan rumput akan menyebabkan terjadinya perubahan lahan dan kompetisi penghuninya.

  • Pendekatan Regional (Komples Wilayah)

Analisis kompleks wilayah membandingkan berbagai kawasan di muka bumi dengan memperhatikan aspek-aspek keruangan dan lingkungan dari masing-masing wilayah secara komprehensif. Contohnya, wilayah kutub tentu sangat berbeda karakteristik wilayahnya dengan wilayah khatulistiwa.

Kata Om Mario

Hidup ini tidak dinilai dari di mana kita berada sekarang, tapi dari mana kita datang dan ke mana kita sedang menuju

Selasa, 03 Juli 2012

Quote Today 03-07-2012

Berhati hatilah dengan kesombonganmu, karena kesombonganmu akan memakan dan menggrogoti dirimu sendiri suatu saat nanti